Alur Cerita Paladins in Troubled Times (2008) Episode 25 - 32
Episode 25
Wang Yanyu yang sedang makan sendirian di restoran, mendengar bahwa kaisar mengangkat ketua dunia persilatan, yaitu Jingjing'er. Hal itu membuat Wang Yanyu curiga kenapa bukan Wang Longke, apakah dia dikhianati. Hal itu membuat Wang Yanyu balik ke Luoyang, langsung menemui Yang Mulao. Tebakannya benar, Wang Longke ditahan. Dan tebakan Yang Mulao juga benar, Wang Yanyu pasti akan datang.
Wang Longke dilepas sebagai imbalan bahwa pernikahan tetap akan berlangsung. Mole tiba di Luoyang, bertemu Wang Longke di jalanan. Dan terpaksa bekerjasama untuk menyelamatkan Yanyu.
Hari pernikahan, Wang Yanyu berusaha membunuh An Lushan, tetapi gagal. Setelah itu, Yang Mulao melakukan kudeta. An Qingxu membunuh ayahnya tanpa sengaja. Kemudian menuduh Wang Yanyu yang membunuhnya kepada masyarakat. An Qingxu menjadi kaisar baru.
Wang Yanyu dihukum mati. Pada saat hari H, Mole dan Wang Longke berusaha menyelamatkan, selain mereka ternyata ada juga sekelompok pasukan hitam yang tidak tahu siapa. Dalam usaha penyelamatan itu, Wang Longke mati ditangan Yang Mulao. Sedangkan Mole jatuh pingsan dan tertangkap. Hanya Wang Yanyu yang berhasil melarikan diri.
Pasukan hitam itu ternyata dikepalai oleh Jingjinger, atas suruhan kaisar baru An Qingxu untuk menyelamatkan Wang Yanyu. Jadi Jingjinger lagi-lagi ganti sangkar. Kemudian An Qingxu meminta Jingjinger yg merupakan ketua dunia persilatan untuk merekrut ahli bela diri dan petarung terbaik, agar kelak bisa digunakan untuk membunuh Yang Mulao.
Episode 26
Mole yang terbangun dari pingsan, mendapatkan dirinya di dalam penjara, di situ ada juga Yang Mulao, yang kemudian membeberkan semua rahasia, di balik kerudung yang menutupinya selama ini adalah Huangfu Song, dan ternyata identitas aslinya adalah ayah Mole yang harusnya sudah mati, Tie Kunlun. Jadi orang ini memiliki 3 identitas. Mole shock. Yang Mulao menginginkan agar Mole bergabung dengannya, dia ingin jadi kaisar dan akan mengangkat Mole menjadi putra mahkota. Mole menolak.
Flashback dulu Tie Kunlun tidak mati saat penyergapan anak buah An Lushan, dia jatuh dari tebing, terluka parah tapi tidak mati, dianiaya dan dihina habis-habisan oleh penduduk setempat, sampai akhirnya ada yang menolongnya itu Yang Mulao "asli". Ternyata itu hanya masuk mulut harimau yang lebih dalam nerakanya, dia dijadikan bahan percobaan selama 1 tahun, hidup tersiksa parah mati segan. Sampai akhirnya suatu waktu dia berkesempatan melancarkan serangan dan membunuh Yang Mulao asli, kemudian menggunakan identitasnya, dan mempelajari semua kitab ilmu yang ada di sana, beserta menggunakan ilmu pengobatan untuk penyembukan luka dan memperkuat tubuh. Setelah itu dia menjadi tak terkalahkan dunia persilatan. Mencari An Lushan dan berpura-pura mau menjadi anak buahnya, tetapi memiliki agenda sendiri.
Kaisar An Qingxu berusaha untuk menghukum mati Mole utk balas dendam membawa kabur Wang Yanyu dulu, tetapi dicegat Yang Mulao, membuat kedua pihak semakin berselisih. Setelah beberapa hari, Mole tetap teguh pada pendirian, kemudian Yang Mulao pun melepaskannya.
Zhifen sampai diibukota untuk mencari Mole, disitu bertemu Wang Yanyu. Kongkong'er dan Xia Lingshuang masih berada di Suiyang, setelah mendapat kabar Mole menghilang, Xia Lingshuang meminta Kongkonger ke ibukota, jadi Kongkonger baru mau berangkat akan ke ibukota (luoyang), Xia Lingshuang sendiri akan ke Lingwu meminta pasokan persediaan makanan karena sudah kekurangan.
Mole biarpun dilepaskan Yang Mulao tapi kondisinya masih terluka parah, pingsan didepan sebuah gubuk, diselamatkan oleh sebuah keluarga yang tinggal disitu. Dia tinggal disitu beberapa saat, membantu keluarga itu yang mencari nafkah dengan profesi pandai besi.
Episode 27
Zhifen dan Wang Yanyu menerobos istana mencari informasi Mole, tetapi sial bertemu Jingjinger, Wang Yanyu terkena bubuk bius yang membuatnya lemas mau tertidur, Zhifen mencoba untuk bunuh diri karena mau dinodai oleh jingjinger, Wang Yanyu mengigit lidah sendiri sampai berdarah agar tetap sadar. Disaat genting, Kongkonger datang menolong (kebetulan juga lagi mau cari Mole di istana). Mereka kemudian menyandera Jingjinger dan mengorek informasi soal Mole, yang dikatakan sudah mati dibunuh Yang Mulao dan dikubur.
Mereka pergi ke tempat dikubur, dan melihat seperti telah dibongkar ada lubang, dan menyimpulkan Mole masih hidup. Kemudian pergi keluar kota mencarinya. Saat di jalan, Kongkonger mendengar suara taplak kuda yang mirip punya Xia Lingshuang, ternyata benar dan dia lagi dikejar. Ternyata saat mau ke Lingwu meminta bantuan, dicegat dan dikejar, sehingga Xia Lingshuang berbalik kabur ke arah Luoyang.
Zhifen berbincang kepada Wang Yanyu bahwa dia tidak masalah jika dijadikan istri kedua. Wang Yanyu dan Zhifen berencana untuk istirahat di gubuk pandai besi, dan disitu bertemu kembali dengan Mole yang sudah putus harapan tidak mau balik ke dunia persilatan, dan tetap mau tinggal di sana. Kongkonger pun gagal membujuknya, sampai suatu ketika, keluarga pandai besi yang ada 4 orang semua terbunuh oleh sebuah kelompok rekrutmen negara Yan karena menolak wajib militer.
Ditambah dengan informasi bahwa Xia Lingshuang sempat bertemu Huangfu Song di jalan dan meminta bantuan dia pergi ke Lingwu untuk meminta bantuan 20ribu prajurit dengan plat komando. Mole kemudian akhirnya mau mengikuti mereka balik ke Lingwu. Sayang sudah terlambat, Huangfu Song alias Yang Mulao telah pergi jauh.
Mereka pun mengejar sampai disebuah jalan dekat tebing, mereka melihat belasan ribu mayat tergeletak... 20 ribu pasukan bala bantuan dibantai...
Episode 28
Han Zhan turut meninggal bersama 20 ribu pasukan. Mole, dkk pergi ke Suiyang tanpa bala bantuan, ikut membantu menjaga benteng yang hanya ada 1000 tentara, dan mereka sudah dikelilingi oleh puluhan ribu musuh. Persediaan makan pun sudah habis dan penduduk kota kelaparan.
Mole mengusulkan dirinya akan ke Lingwu dan meminta Kaisar dinasti Tang memberi lagi bala bantuan. Karena Suiyang dikepung 4 sisi, sehingga Wang Yuyan mengusulkan taktik membunuh salah satu "komanda" musuh kemudian Mole akan menerobos keluar. Taktik itu berhasil, Mole berhasil keluar dan pergi ke Lingwu.
Sesampai di Lingwu, Kaisar Suzong (Li Heng) menolak permintaan Mole, karena semua pasukan sudah dikerahkan untuk menyerang menuju Luoyang dan Chang'an. Sisa 20 ribu pasukan di bawah jendral He'Lan Jinming yang menjaga kaisar di Lingwu, Mole meminta pasukan itu, tetapi ditolak.
Mole mengigit satu jarinya sampai putus, membuat kaisar syok, dan mengiyakan untuk mengirimkan bala bantuan. Tetapi setelah keluar, baru ketahuan bahwa kaisar hanya mengasih 1000 tentara yang sudah tua renta ga berguna. Mole yang tidak bisa berbuat apa-apa, membawa seribu tentara itu balik ke Suiyang.
Keadaan Suiyang makin parah, istri dari kepala penjaga kota Zhang bunuh diri agar tidak menyia-yiakan makanan. Semua merasa putus asa.
Episode 29
Pasukan yang dipimpin oleh Yang Mulao melakukan serangan ke Suiyang. Kota Suiyang pun jatuh. Duan Guizhang tewas dalam pertempuran itu. Mole dan Kongkonger pergi ke Luoyang untuk mencari kesempatan membunuh Yang Mulao. Ketiga wanita (Xia Lingshuang, Zhifen, Wang Yanyu) pergi membantu ke Chang'an, karena disitu dikatakan Guo Ziyi sedang mengepung kota itu.
Kaisar negeri Yan, An Qingxu mendengar kabar bahwa Chang'an telah jatuh. Dia ingin mengambil balik, tetapi Yang Mulao memerintahkan untuk bertahan di Luoyang saja. Terjadi perbedaan pendapat, tetapi tidak ada yang berani melawan Yang Mulao.
Karena kesal pada puncaknya, An Qingxu meminta Jingjinger untuk membunuh Yang Mulao. Jingjinger mengatakan bahwa siasatnya adalah pura-pura mengundang makan malam Yang Mulao, kemudian menaruh bubuk racun Luohan agar ilmu silatnya hilang sementara, dia yang telah mempekerjakan 100 pendekar akan menyerang, dan jikalau masih gagal, akan ada tentara berpanah di luar.
Episode 30
Malam pun tiba, An Qingxu menyambut tenda Yang Mulao, ternyata didalamnya bukan dia, tapi pejabat lain yang bilang bahwa Yang Mulao sedang sakit dan ga bisa datang perjamuan makan. An Qingxu pun kesal dan pas di dalam aula mengutarakan kekesalan ke Jingjinger setelah Jingjinger membubarkan pasukan. Eh ternyata Yang Mulao ada bersembunyi disitu, dia keluar dan kedua orang yang takut setengah mati pun memohon ampun. Rencana mereka gagal. Mulao meminta An Qingxu untuk turun takhta dan kasih ke dia.
Di saat yang sama Kongkonger dan Mole datang untuk membunuh Yang Mulao, Mole berkesempatan untuk membunuh Mulao tetapi tidak dilakukan, akhirnya Kongkonger terluka dan mereka berdua melarikan diri. Kongkonger marah kepada Mole yang tidak mengambil kesempatan emas itu, Mole baru mengungkapkan alasan bahwa Yang Mulao adalah Tie Kunlun, ayahnya. Kongkonger pun marah dan pergi dari Mole.
Kaisar An Qingxu melakukan rapat, dan mendapat kabar bahwa pasukan Guo Ziyi sudah didepan Luoyang dan mendirikan kemah. Untuk sementara Yang Mulao belum mau mengambil alih takhta.
Mole mabuk-mabukkan di restoran Luoyang. Mulao memberikannya racun pelemas otot di minuman araknya. Setelah sadar dari mabuk, Mole kehilangan semua ilmu silatnya sementara, dan karena tidak punya uang bayar minuman, dipukul dan dianiaya. Jingjinger datang membayar lunas hutangnya, dan membawa pergi Mole dan memasukkannya ke penjara dan menyiksanya.
Yang Mulao menculik Wang Yanyu, dan memberikannya racun penghilang kesadaran. Kemudian dia memaksa Mole untuk takluk, mengakui dirinya sebagai ayah dan tidak bertentangan sebagai musuh melawannya, cukup itu tidak usah melakukan apapun. Mole pun menyanggupinya, Mulao memberikan satu pil ke Wang Yanyu, dengan satu pil hanya bisa membuatnya siuman, tetapi otaknya tetap akan kacau, jadi seperti boneka atau manusia tanpa roh. Dan mengatakan bahwa pil kedua akan dikasih selama Mole tidak melawannya dan mengikutinya selama 1 bulan.
Kemudian Mulao memberikan kitab ilmu silat yang merupakan intisari ilmu Mulao, mengatakan bahwa di masa depan Mole akan menjadi lebih kuat dari dirinya.
Kongkonger yang mendengar kabar Yanyu diculik, kemudian pergi menyusup ke Luoyang bersama dengan Han Zhifen.
Episode 31
Kongkonger dan Zhifen yang menyusup, ketahuan dan dikepung prajurit. Tiba-tiba ada yang menyuruh para prajurit itu melepaskan mereka, ternyata itu adalah Mole, yang sekarang menjadi tuan muda Yang.
Setelah keluar, Zhifen yang tidak percaya Mole menginginkan kekuasaan, memilih untuk balik ke dalam, sedangkan Kongkonger balik ke kamp Guo Ziyi. Kongkonger menceritakan ke Guo Ziyi dan Xia Lingshuang tentang pengkhianatan Mole yang sudah menjadi tuan muda, mereka seakan tidak percaya.
Utusan negeri Yan datang menemui Guo Ziyi, mengatakan Yang Mulao ingin berunding. Besoknya, Yang Mulao datang ke kamp, mengatakan bahwa mereka akan menyerah, tetapi penyerahan mereka harus serah terima di lembah Dayan, karena lokasi itu tempat bersejarah.
Biarpun tahu itu perangkap, Guo Ziyi tetap mengiyakan, karena jika menolak akan menurunkan martabat dan dituduh penakut, rakyat akan melihat dan mengecam dia menolak sesuatu yang bisa mengurangi jumlah korban perang (menghindari perang/penyerbuan ke Luoyang).
Zhifen menyusup masuk dengan menyamar sebagai dayang istana, dia melihat Wang Yanyu yang seperti boneka. Mole masuk kamar dan bertemu Zhifen, mengatakan dia terkena racun. Zhifen yang mengerti ilmu pengobatan, mengatakan akan mencoba membuat penawarnya.
Yang Mulao membawa An Qingxu dan Jingjinger ke lembah Dayan untuk melihat lokasi. Yang Mulao mengatakan bahwa "menyerah" ke Guo Ziyi itu palsu, aslinya dia akan memasang perangkap, membakar sekeliling lokasi itu dengan api, sedangkan situ ada jalan rahasia yang bisa dibuka terus setelah masuk bisa kunci dari dalam. Jadi mereka akan lewat situ dan cepat-cepat kunci, sehingga Guo Ziyi akan mati di luar terkepung api. Mulai menunjukkan cara membuka jalan rahasia ke An Qingxu, hal itu dilihat Mole yang sembunyi.
Zhifen berhasil mengindentifikasi jenis racun, yang dimana jika tidak makan penawar dalam 10 hari, makan akan jadi seperti boneka selamanya, yang berarti Yang Mulao membohongi Mole disuruh tunggu 1 bulan.
Racun itu memiliki banyak bahan kombinasi, Zhifen gagal menentukan bahan terakhirnya, dia hanya bisa sampai tahap membuat 2 penawar, yang salah satunya bisa menyembuhkan, tapi tidak tahu yang mana. Jadi dia meminum sendiri racun "Aroma pemati pikiran" yang dicuri dari Yang Mulao, kemudian minum salah satu penawarnya. Itu 50:50. Jika gagal, maka dia berpesan ke Mole untuk membeli penawar yang satunya lagi ke Wang Yanyu.
Tidak lama setelah itu, pengawal datang memberitahu Mole, bahwa ayahnya memanggilnya untuk bersiap-siap ke lembah Dayan. Di ruangan lain, kaisar An Qingxu dan Jingjinger berencana besok untuk duluan masuk ke dalam jalan rahasia, dan langsung mengunci agar Yang Mulao, Mole, Guo Ziyi semua mati, jika masih gagal cara alternatif adalah menikam Yang Mulao dengan sebuah pisau beracun, ini racun mematikan ciptaan guru Jingjinger, satu goresan kecil saja akan membuat mati.
Episode 32
Ternyata penawar yang diambil Zhifen salah, dia mati. Mole memberi penawar yang satunya lagi ke Wang Yanyu. Dia sendiri pergi ke ruangan Mulao karena dipanggil. Disitu dia ditotok oleh Mulao ga bisa bergerak. Rupanya Mulao tidak mau mengajak dia ke lembah Dayan, tidak mau Mole merusak rencananya.
Dan ternyata, semua sudah dalam rencana Mulao, sebelumnya dia sengaja menunjukkan cara membuka mekanisme jalan rahasia ke An Qingxu karena tahu Mole mengintip, yang mana Mole akan memberitahu ke Guo Ziyi tentang jalan rahasia dan siasat jebakan api itu.
Di Lembah Dayan, kedua kubu bertemu, cuma bicara sebentar, tanpa basa basi Yang Mulao mengirimkan sinyal untuk membakar sekeliling (termasuk dia dan pasukan Yan ada di dalamnya). An Qingxu dan Jingjinger langsung spontan membuka jalan rahasia dan masuk ke dalam, Guo Ziyi dan pasukan juga buru-buru masuk sebelum An Qingxu sempat menutup pintu batunya (mereka sudah siap sedia karena sudah diberitahu Mole sebelumnya), setelah masuk kemudian mereka mengunci pintu masuk, meninggalkan Yang Mulao di luar.
Balik ke Wang Yayun yang baru sadar dan sembuh dari racun, pas mau jalan keluar, melihat Mole berada disebuah ruangan sedang ditotok ga bisa bergerak, setelah melepaskan totokannya, mereka pun bergegas ke lembah Dayun.
Setelah semua masuk ke jalan rahasia. Mulao memberi sinyal ke pasukannya yang diluar, yang telah menunggu siap-siap dengan masing-masing membawa ember air, dengan jumlah yang banyak ribuan tentara, mereka bisa memadamkan api agar Mulao bisa keluar. Sedangkan Mulao menghancurkan mekanisme yang untuk membuka pintu, sehingga Guo Ziyi dan An Qingxu terperangkap di dalamnya, karena jalan keluar yang lain pun sudah ditutup oleh Yang Mulao. Kemudian Yang Mulao memproklamirkan diri sendiri menjadi kaisar negeri Yan, dan pergi dari lokasi (lembah Dayun) untuk menggempur pasukan Guo Ziyi di sekitar Luoyaang yang sedang tanpa komandan.
Mole dan Wang Yayun tiba ke lembah Dayun melihat mekanisme pintu rahasia sudah dirusak Mulao, terpaksa menggunakan cara lain, mengangkat dengan paksa pintu batu yang berat kemudian menahannya dengan batu/kayu. Dengan celah kecil itu, pasukan Guo Ziyi mampu satu per satu keluar dengan merangkak. Setelah semua keluar, ga disangka Jingjinger dari belakang menusuk Mole dengan pisau beracun yang awalnya disediakan untuk Mulao. Mole pun kritis. Jingjinger dibunuh oleh Xia Lingshuang.
Di Luoyang, pasukan negeri Yan menyerang pasukan Guo Ziyi yang berada didekat Luoyang. Tanpa komandan, pasukan Guo Ziyi dapat dipukul mundur oleh pasukan negeri Yan dengan komando kaisar baru mereka Yang Mulao.
Saat merayakan kemenangan, Yang Mulao melihat Kongkonger datang membawa tubuh Mole yang tergeletak dan kritis. Melihat hal itu, Yang Mulao menggunakan semua tenaga dalamnya untuk memaksa racun ganas di tubuh Mole keluar. Usaha itu berhasil, Mole berhasil hidup, tetapi Mulao menjadi cacat ilmu silatnya lumpuh hilang total. Guo Ziyi yang sudah balik ke pasukan, kemudian menyerang Luoyang, kali ini berhasil mengalahkan pasukan negeri Yan.
Luoyang pun kembali ke tangan negeri Tang. An Qingxu dihukum, Yang Mulao dibiarkan hidup karena sudah cacat tidak punya ilmu silat lagi, sama seperti orang biasa. Keempat pendekar kita (Mole, Wang Yanyu, Kongkonger, Xia Lingshuang) mendirikan batu nisan Tie Kunlun disamping Duan Guizhang.
Mole mengatakan dia menganggap bahwa Tie Kunlun, Yang Mulao, dan Huangfu Song telah mati, orang yang tidak mereka bunuh itu (maksudnya Yang Mulao) adalah orang lain.
Akhir cerita, dikatakan bahwa ternyata negeri masih belum aman dan damai, tidak lama setelah itu, Luoyang kembali diambil alih oleh Shi Siming (jendral tangan kanan An Lushan). Mereka lanjut untuk membantu Guo Ziyi dan negeri Tang.