Judul Cersil Antara Budi dan Cinta Karya Gu Long Terasa Sungguh Aneh dan Tidak Terkait


 cerita-silat.net - Entah kenapa tiba-tiba teringat salah satu perkataan teman online, orang Indonesia yang sudah lama tinggal di China Daratan, katanya entah kenapa novel cersil saduran ke bahasa Indonesia, judulnya sering tidak nyambung / tidak sesuai dengan cerita. Saya jadi teringat dulu pernah nulis tentang salah satu judul karya Gu Long (Khu Lung) yang judulnya "Antara Budi dan Cinta". Judul terjemahan ini juga salah satu yang tergolong ga sesuai dengan inti cerita.

Kalau menyebut konflik batin terjadi antara milih budi atau cinta, rasanya kurang tepat. Jika ceritanya beneran soal Meng Xinhun galau berat karena konflik batin karena bimbang memilih menjalankan tugas Gao Laoda atas dasar ingat budi (karena dia yang mengasuhnya sejak kecil) atau memilih cinta karena Xiao Tie adalah anak Lao Bo, maka itu mungkin ceritanya akan lebih bagus, tetapi pada kenyataannya ceritanya tidak begitu.

Rasanya judul cerita "Antara Budi dan Cinta" agak tidak sesuai dengan kenyataan inti cerita.

Semua orang pasti akan berpikir inti cerita adalah soal konflik batin sang tokoh utama Meng Xinhun memilih budi atau cinta karena judulnya. saya awalnya juga berpikir gitu, padahal sebenarnya tidak begitu.

Pada awal-nya Meng Xinhun itu ditugasi 4 bulan harus bunuh Lao Bo, tetapi selama berbulan-bulan Meng Xinhun tidak membunuh Lao Bo, itu karena belum ada kesempatan, saat itu dia belum mengetahui Xiao Tie adalah anak Sun Yubo, jadi itu bukan karena dia konflik batin milih budi atau cinta.

Meng Xinhun pertama kali tahu perihal itu (Xiao Tie anak perempuan Sun Yubo) saat diberitahu secara tidak langsung oleh Ye Xiang, yang harus diganti dengan nyawa Ye Xiang (terjadi pada cersil Bab 39, halaman 346, sedangkan Ye Xiang mati di Bab 40). Pada Bab yg sama, Bab 40 tentang rencana Lu Mantian yang meminta Meng Xinhun bunuh Laobo segera karena sudah ready, Meng Xinhun menolak karena tahu dia akan dikambing-hitamkan, tahu semua itu adalah rencana Lu Mantian/LXC. 

Saat itu Meng Xinhun berpikir bagaimana caranya agar tidak membunuh Lao Bo (dia sudah mutusin tidak membunuhnya), tapi dia sendiri juga aman, dan memutuskan untuk mengungkapkan semuanya ke Lao Bo. Pada halaman 362 tidak lama setelah kematian Ye Xiang yang terjadi di halaman 346, yang rentang waktu cuma beda dikit antara dua kejadian itu, mungkin rasanya cuma beda 1 hari, Meng Xinhun sudah mencari Lao Bo yang sedang sendirian di taman pada jam khusus (dimana itu adalah waktu Lao Bo biasanya ingin santai sendirian), Meng Xinhun semacam mencari restu orang tua agar dia diberi kesempatan menjaga Xiao Tie dan juga sekaligus agar dirinya selamat tidak dibunuh (karena yang masuk situ biasa tidak bisa keluar lagi), dengan mengungkapkan segalanya terhadap Lao Bo, termasuk rencana membunuh Lao Bo.

Jadi sebenarnya Meng Xinhun saat mengetahui Xiao Tie adalah anak Laobo dari Ye Xiang, dia sudah langsung memutuskan untuk tidak membunuh Laobo. Jadi tidak ada yang namanya konflik batin memilih budi atau cinta.

Kalaupun ada konflik batin milih budi atau cinta, itu pun cuma sebentar dan ada di Bab 41 awal. Berikut:

"Xiao Tie adalah putri Lao Bo!"

"Kau tidak akan sanggup membunuh Lao Bo!"

itulah pesan yang disampaikan Ye Xiang padanya dengan mengorbankan jiwa, jangan membunuh Lao Bo dan jaga Xiao Tie.

Sanggupkah ia membunuh Lao Bo? tidakkah ia berhutang banyak pada Gao Lao Da? haruskah ia menggunakan cara lain guna membalas budi Gao Lao Da?

Tugas membunuh Lao Bo harus dihentikan!. Sekarang, ia harus segera meninggalkan tempat ini dan pergi. Tapi, bisakah ia pergi?

di luar taman banyak kuburan. itulah kuburan teman-teman Lao Bo.

"Siapa pun yang sudah masuk dalam organisasi kami tidak akan bisa keluar, hidup atau mati harus tetap tinggal disini!"

"Hidup atau mati, Lao Bo akan mengurusmu dengan baik."

perkataan itu diucapkan Lu Xiang Chuan saat sehabis makan siang tadi berjalan-jalan melewati kuburan.

--

Jadi sebenarnya Meng Xinhun sudah mutusin untuk tidak membunuh Lao Bo setelah megetahui Xiao Tie adalah anak perempuan Lao Bo, konflik batin yang seolah seakan Meng Xinhun kesulitan memilih budi atau cinta tidak benar-benar terjadi, telah diputusin langsung tanpa berpikir lama, bahkan Ye Xiang pun tahu Meng Xinghuan tidak akan sanggup membunuh Lao Bo karena dia ayah dari Xiao Tie, jadi bukanlah sesuatu yang membuat Meng Xinhun mengalami kebimbangan atau keraguan dalam jangka waktu lama atau berkepanjangan selama ini. Sesuatu yang Easy Choice (pilihan gampang dan langsung diputusin dengan cepat), bukan sesuatu yang bikin galau berat. Meng Xinhun memilih cinta, dan tidak tampak kesulitan dalam memilih.

Ya mungkin judul itu digunakan untuk menarik minat agar orang ingin membaca, karena judul aslinya mungkin sulit jadi clickbait agar orang mau membaca (yaitu Meteor, Kupu-Kupu, Pedang).

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url