Pengenalan Tokoh Sword Stained With Royal Blood (Pedang Bernoda Darah Biru)
Cerita-silat.net - Pengenalan para tokoh-tokoh penting dalam cerita Pedang Bernoda Darah Biru (Bi Xue Jian / 碧血劍 / Pedang Ular Emas / Sword Stained with Royal Blood / Kim Coa Kiam). Disusun oleh Prima Puspasari.
Tokoh Utama
▪ Yuán Chéngzhì (袁承志) adalah tokoh utama dalam novel. Dia dilatih ilmu silat oleh Mu Ren Qing dan kemudian secara kebetulan mewarisi kepandaian Xià Xuěyí. Dan menjadi salah satu Pendekar yang paling terhebat di usianya dan seorang Pendekar muda yang berbudi luhur, ia berusaha untuk menegakkan keadilan dan membela tanah kelahirannya dari penjajahan bangsa asing (Manchu). Pada akhir cerita ia meninggalkan Cina untuk kebaikannya dan berlayar ke negeri yang jauh dengan teman-temannya.
▪ Yuán Chónghuàn (袁崇焕) adalah ayah Yuán Chéngzhì itu. Dia adalah seorang Panglima militer yang ditugaskan oleh pemerintah Ming untuk mempertahankan perbatasan utara dari serangan bangsa Manchu. Dia dituduh melakukan pengkhianatan dan dihukum mati oleh Kaisar Chongzhen.
▪ Xià Xuěyí (夏雪宜), dijuluki "Manusia Ular Emas" (金蛇郎君; Jīnshé Láng Jūn), adalah seorang pendekar yang hebat dengan kepandaian yang luar biasa. Dia memiliki penampilan yang eksentrik, menarik dan rasa ksatria, yang membuatnya tampil menarik bagi wanita. Ia terlibat dalam hubungan cinta segitiga dengan He Hongyao dan Wēn Yí. Dia hanya disebutkan namanya dalam novel karena dia sudah lama mati sebelum peristiwa dalam novel berlangsung.
▪ Xià Qīngqīng (夏青青), juga dikenal sebagai Wen Qingqing (温青青; Wēn Qīngqīng ), adalah putri dari Xià Xuěyí dan Wēn Yí. Dia pertama kali diperkenalkan sebagai anggota keluarga Wen, Keluarga perampok. Setelah bertikai dengan para tetua Wen (Kakeknya), dia tidak punya pilihan selain meninggalkan dan mengikuti Yuán Chéngzhì dalam mengejar kehidupan baru.
▪ Ā Jiǔ (阿九), Dia sebenarnya adalah Putri Changping (长平公主; Zhǎngpíng gōngzhǔ), putri dari Kaisar Chongzhen. Dia diperkenalkan sebagai seorang gadis muda yang berhubungan dengan Jianghu (dunia persilatan). Dia bertemu Yuán Chéngzhì dan mereka terlibat hubungan asmara. Ketika pemberontak Li Zicheng yang menyerbu Kota Terlarang, ayahnya bingung dan gelisah, dan menyerangnya dengan pedang dan memotong lengannya. Untungnya, Yuán Chéngzhì muncul di waktu yang tepat dan menyelamatkan dia sehingga dia dapat bertahan. Pada akhir novel dia mengatakan bahwa dia telah menjadi kecewa dengan dunia dan ingin menjadi Biksuni/biarawati. Dia mengganti nama dirinya "Jiunan" (九 难). Dia diangkat murid oleh Pendeta Musang dan diajak ke Perbatasan Tibet untuk menjalani Pelatihan. Di edisi ke-3 ini hubungannya dengan Yuán Chéngzhì diceritakan lebih mendalam. Bahkan di akhir cerita dia hanya mengatakan akan menjadi biksuni jika Yuán Chéngzhì tidak menjemputnya di Tibet.
▪ Hé Tiě Shǒu (何 铁手) adalah pemimpin dari Aliran Racun Lima. Dia memiliki kait di tangan kanannya, seperti yang tersirat dari namanya "Tieshou", yang berarti "tangan besi". Dia direkrut oleh Pangeran Hui untuk membantu dia dalam merebut takhta. Selama dia bertemu Yuán Chéngzhì dan teman-temannya, dia pada awalnya memusuhi mereka untuk menghalangi tujuan mereka. Pada Edisi 1 & 2 Dia diceritakan naksir Qingqing yang berpakaian pria, dan memutuskan untuk mengkhianati alirannya dan hubungannya dengan Pangeran Hui. Namun pada edisi ketiga Hé Tiě Shǒu tidak lagi menganggap Qingqing sebagai pria. Di edisi ini Hé Tiě Shǒu sangat berambisi terhadap ilmu silat dan ingin berguru kepada Yuán Chéngzhì. Dan pada akhirnya mengkhianati Alirannya sendiri, sehingga anggota yang lain menggulingkannya dari posisi Ketua. Yuán Chéngzhì berhasil menolongnya dan membuat dirinya bertaubat dan dia menjadi muridnya. Dia mengganti namanya menjadi "He Tishou" (何惕守) ( Tishou berarti "kewaspadaan dan perlindungan".) Di akhir cerita dia tetap mengikuti Yuán Chéngzhì ke Negeri Seberang.
Sekutu Yuán Chéngzhì
Kelompok Naga Emas (金龍 幫; Jīnlóng Bāng)
Jiāo Gōnglǐ (焦公礼) adalah Ketua Perserikatan Naga Emas. Pada awalnya berselisih dengan Min Zihua, namun bisa didamaikan oleh Yuán Chéngzhì. Dia dibunuh oleh Taibai Sanying, dan mencoba untuk menimpakan kesalahan kepada Min Zihua mantan musuhnya.
Jiao Wan'er (焦 婉儿) adalah putri Jiao Gongli itu. Dia berusaha membalas dendam pada Min Zihua setelah mengira bahwa Min Zihua membunuh ayahnya. Dengan bantuan Yuán Chéngzhì, ia menemukan bahwa Taibai Sanying-lah sebenarnya yang bertanggung jawab dan dia membunuh mereka sebagai balas dendam. Pada Edisi ketiga dia sempat memendam perasaan cintanya kepada Yuán Chéngzhì. Dia mengambil keputusan untuk menikah dengan Luō Lìrú karena menghindari kecurigaan Qingqing.
Luō Lìrú (罗立如) adalah salah satu murid Jiāo Gōnglǐ itu. Lengan kanannya dipotong oleh Sun Zhongjun tanpa alasan yang jelas. Yuán Chéngzhì membantu dia mengatasi cacatnya dengan mengajari dia Ilmu Pedang Lengan Tunggal.
Sekutu Lainnya
Hóng Shènghǎi (洪胜海) adalah anggota dari Bóhǎi Pài (渤海 派). Dia memiliki kesalahpahaman dengan Guī Xīnshù dan istrinya, dan mereka berusaha untuk membunuhnya. Dia bertemu Yuán Chéngzhì dan memutuskan untuk mengikutinya untuk melindungi dirinya. Yuán Chéngzhì membantu dia menyelesaikan pertikaian dengan pasangan Guī. Dan akhirnya dia menjadi Pengikut Yuán Chéngzhì.
Chéng Qīngzhú (程青竹) adalah Ketua Kelompok Bambu Hijau (青竹帮; Qīngzhú bāng) dan guru silat Ā Jiǔ. Sebenarnya ia adalah salah seorang pengawal kekaisaran, namun karena suatu kesalahan, ia dijatuhi hukuman dan dipenjara. Ā Jiǔ diam-diam membebaskannya. Dan di dunia persilatan dia mendirikan Perkumpulan Perampok di Zhili bernama Kelompok Bambu Hijau. Di akhir cerita dia termasuk salah satu pengikut Yuán Chéngzhì yang menolak meninggalkan tanah airnya untuk mengikuti Yuán Chéngzhì ke negeri Seberang.
Shā Tiānguǎng (沙天广) adalah pemimpin dari sekelompok perampok yang mencoba merampok Yuán Chéngzhì dan teman-temannya atas harta karun yang mereka miliki. Mereka disergap oleh tentara Ming akibat perebutan harta karun tersebut. Yuán Chéngzhì tidak menaruh dendam dengan kelompok perampok ini, dan ia justru membantu mereka melawan pasukan kerajaan dan mengusir mereka. Shā Tiānguǎng begitu terkesan dengan kepahlawanan Yuán Chéngzhì sehingga ia berjanji setia kepadanya.
Hú Guìnán (胡桂南), dijuluki "Dewa Pencuri Tangan Sakti" (圣手 神偷; Shèngshǒu shéntōu), adalah seorang Pendekar yang sangat terampil dalam ilmu mencuri. Ia memberikan benda mustika “Katak Salju” yang merupakan benda penolak racun yang sangat ampuh, karena pertolongan Yuán Chéngzhì ketika berselisih dengan Tiě Luóhàn. Ia mengikuti Yuán Chéngzhì sampai ke Negeri Seberang.
Yisheng (义 生) adalah seorang biarawan dijuluki "Arhat Besi" (铁 罗汉; Tiě Luóhàn). Ia menjadi pengikut Yuán Chéngzhì setelah menolongnya dalam perselisihannya dengan Hú Guìnán.
Shuǐ Jiàn (水鉴) adalah seorang perwira militer yang bertugas mengawal beberapa tahanan. Dia dan anak buahnya diserang dan dikalahkan oleh Yuán Chéngzhì dan para pengikutnya. Dia ditangkap dan memutuskan untuk setia janji kepada Yuán Chéngzhì, yang menopang hidupnya. Dia membantu Yuan mengatur pengikutnya untuk membentuk tentara dan melatih mereka.
Kubu Pemberontak
Lǐ Zìchéng (李自成), dijuluki "Raja Pemberontak" (闯王; Chuang Wang), adalah pemimpin pasukan pemberontak yang menggulingkan pemerintah Ming yang korup. Setelah kemenangannya, dia secara bertahap kehilangan popularitas dan ia tidak hanya gagal untuk memberikan janji-janjinya untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas, tetapi juga membiarkan kebrutalan pengikutnya terhadap rakyat. Ia mendirikan Dinasti Shun yang berumur pendek dan pada akhirnya ditaklukkan oleh bangsa Manchu.
Lǐ Yán (李岩) adalah penasihat terpercaya Lǐ Zìchéng dan seorang jenderal dari tentara pemberontak. Dia berteman dengan Yuán Chéngzhì. Setelah jatuhnya Dinasti Ming, Lǐ Zìchéng percaya rumor fitnah bahwa Lǐ Yán berkomplot melawan dia dan akhirnya Lǐ Yán tewas bunuh diri.
Hóng Niángzǐ (红娘子) / Wanita bergaun Merah adalah istri Lǐ Yán yang terkenal karena keberaniannya dan tindakan tanpa pamrih. Dia bunuh diri dengan suaminya.
Ān Dàniáng (安 大娘) / Bibi An adalah istri An Jianqing. Dia mengurus Yuán Chéngzhì untuk jangka waktu singkat ketika ia masih anak-anak. Dia melayani tentara pemberontak sebagai mata-mata dan utusan.
Ān Xiǎohuì (安 小彗) adalah Putri An Jianqing dan An Daniang serta teman masa kecil Yuán Chéngzhì. Seperti ibunya, dia bekerja sebagai mata-mata bagi pasukan pemberontak. Yuán Chéngzhì membantu merebut emas yang dicuri dari keluarga Wen. Dia adalah kekasih Cui Ximin.
Shānzōng (山宗) adalah sebuah organisasi yang dibentuk oleh mantan pengikut Yuán Chónghuàn. Mereka merawat Yuán Chéngzhì setelah kematian ayahnya dan mengirimnya ke Huàshān. Mereka awalnya bersikeras menulis petisi kepada Kaisar Chongzhen untuk membersihkan nama Yuán Chónghuàn tetapi memutuskan untuk bergabung dengan tentara pemberontak Li Zicheng setelah melihat bahwa pemerintah Ming terlalu korup. Anggotanya antara lain:
- Yīng Sōng (应 松)
- Luō Dàqiān (罗 大千)
- Zhū Ānguó (朱安国)
- Sūn Zhòngshòu (孙仲寿)
- Tián Jiànxiù (田见秀)
- Cuī Qiūshān (崔秋山)
Mereka semua akhirnya gugur melawan tentara Manchu ketika bertempur di sebuah pegunungan.
Perguruan Huashan (华山派; Huàshān pài)
Mù Rénqīng (穆人清), dijuluki "Kera Sakti Pedang Dewa" (神剑仙猿; Shénjiàn Xiānyuán), adalah pemimpin Perguruan Huàshān. Kehebatannya dalam kungfu dan permainan pedang sangat legendaris. Dia ikut membantu Pasukan Pemberontak dalam melawan Pemerintahan Dinasti Ming.
Huang Zhen (黄 真), dijuluki "Pena Tembaga dan Sempoa Besi" (铜 笔 铁 算盘; Tóng bǐ tiě suàn pán), adalah murid Mù Rénqīng paling tua. Murid-murid Huang Zhen:
▪ Féng Nándí (冯 难敌) dijuluki “Bā miàn wēifēng” (Dewa berwajah delapan)
▪ Cuī Xīmǐn (崔希敏) seorang pemuda kasar, lugu dan agak konyol. Dia agak tertinggal dalam ilmu silat. Dia adalah kekasih Ān Xiǎohuì
▪ Feng Bupo dan Feng Bucui, merupakan anak dari Féng Nándí.
Guī Xīnshù (归辛树), dijuluki "Tinju Dewa tanpa tanding" (神拳 无敌; Shén quán wúdí), adalah murid kedua Mù Rénqīng.
Guī Èrniáng (归 二娘) adalah istri Guī Xīnshù itu. Dia sangat protektif terhadap anak mereka, yang sakit-sakitan. Pasangan ini berkeliaran di dunia persilatan untuk mencari obat untuk anak mereka.
Guī Xīnshù mempunyai murid-murid:
▪ Méi Jiànhé (梅剑和), murid tertua Guī Xīnshù, bergelar “Tanpa Bayangan”. Pada awalnya dia bersifat sangat angkuh kepada Yuán Chéngzhì, namun setelah dikalahkan oleh Yuán Chéngzhì, dia menjadi hormat kepada Yuán Chéngzhì.
▪ Liú Péishēng (刘培生), Murid ketiga Guī Xīnshù.
▪ Sūn Zhòngjūn (孙仲君), murid perempuan Guī Xīnshù dengan julukan “Nü Mo Fei Tian” (Bidadari Iblis). Sifatnya amat arogan, dia memotong lengan kiri Luo Liru tanpa alasan yang jelas. Dia dihukum oleh Kakek gurunya (Mu Renqing) dengan memutuskan jari kelingkingnya.
Perguruan Xiandu (仙都派; Xiāndū Pài)
Pada edisi ke-1 disebut dengan nama Wudang Pai, namun pada edisi ke-2 dan ke-3 disebut Xiāndū Pài yang merupakan pecahan dari Wudang Pai.
Mǐn Zihuá (闵子华) adalah anggota dari Perguruan Xiandu (仙都 派). Dia disesatkan untuk mempercayai bahwa Jiao Gongli membunuh saudaranya Min Ziye sehingga ia mengundang sekelompok Pendekar untuk membantunya menghadapi Jiao Gongli. Yuán Chéngzhì membantu untuk meredakan pertikaian dan membersihkan nama Jiao Gongli. Sebagai bagian dari perjanjian sebelumnya, Min menyerahkan wismanya kepada Yuan dan berjanji untuk tidak lagi mengganggu Jiao Gongli.
Min Ziye, adalah Kakak Kandung Min Zihua yang terbunuh oleh Jiao Gongli. Dia mempunyai sifat yang licik hendak mengambil anak perempuan dan Qiu Datai (seorang pejabat kerajaan yang sudah pensiun) dengan bersekongkol dengan kepala Desa Zhang.
Dong Xuang, adalah seorang Pendeta Muda Adik Perguruan dari Min Zihua yang selalu mendampingi Min Zihua.
Shui Yun, adalah Murid tertua Xiāndū Pài yang terluka cukup parah oleh Aliran Lima Racun karena ini mencari Gurunya Pendeta Huang Mu.
Huang Mu Daozhang, adalah Pemimpin dari Xiāndū Pài yang ditawan oleh Aliran Lima Racun ketika mencari tanaman obat-obatan sampai ke Yunnan.
Perguruan Pedang Besi (铁剑门; Tiě Jiàn Mén)
Pendeta Tao Mù Sāng (木桑 道 长; Mù Sāng dàozhǎng) adalah pemimpin Perguruan Pedang Besi (铁剑门) dan teman dekat Mù Rénqīng. Dia juga mengajari Yuán Chéngzhì dalam ilmu silat sebelumnya. Dia sangat terobsesi dengan Weiqi (Catur Cina) dan bersedia untuk menghabiskan waktunya sepanjang hari untuk bermain dengan seseorang. Dia akhirnya mengambil Ā Jiǔ menjadi muridnya setelah melihat ketulusan Ā Jiǔ dalam menyelamatkan nyawanya ketika hendak dibunuh oleh Yù Zhēnzi.
Yù Zhēnzi (玉真子) adalah adik perguruan Mu Sang. Dia tergoda oleh kekayaan dan ketenaran, dan memutuskan untuk mengkhianati Perguruan dan membela Manchu. Dia membantu Man Chu dalam menyabotase pemerintah Ming. Yuán Chéngzhì berselisih dengan dia di beberapa kesempatan yang berbeda. Dia akhirnya dibunuh oleh gabungan dari Yuán Chéngzhì, A'jiu, Sun Zhongjun dan He Tishou.
Manchuria
Nurhaci (努尔哈赤; Nǔ'ěrhāchì) adalah penguasa Manchuria. Dia memimpin pasukannya untuk menyerang Ming menggulingkan Kekaisaran. Selama Pertempuran Ningyuan melawan tentara Ming, Yuán Chónghuàn diperintahkan untuk membunuhnya, dia terluka parah dan meninggal karena luka-lukanya.
Huáng Tàijí (皇太极) adalah penerus Nurhaci sebagai penguasa Manchuria. Seorang ahli militer dan terlatih, ia menggunakan siasat untuk mengelabui Kaisar Chongzhen agar percaya bahwa Yuán Chónghuàn adalah pengkhianat, yang menyebabkan kaisar memerintahkan Yuán Chónghuàn dieksekusi. Yuán Chéngzhì pernah berusaha untuk membunuhnya di Shengjing namun gagal.
Dorgon (多尔衮; Duōěrgǔn) adalah adik tiri Huáng Tàijí. Dialah yang pada akhirnya menjadi Wali Kaisar yang masih kecil dan memimpin tentara Manchu menaklukan Tiongkok.
Tàibái Sān Yīng (太白三英), adalah tiga Pendekar berbahaya yang berfungsi sebagai mata-mata untuk Manchu. Mereka melakukan pembunuhan terhadap Jiao Gongli dan berusaha untuk menimpakan kesalahan terhadap Min Zihua. Mereka akhirnya dibunuh oleh Jiao Wan'er putri Jiao Gongli setelah ia mengungkap kebenaran dengan bantuan Yuán Chéngzhì itu. Ketiganya adalah:
- Shi Bingguang (史秉光)
- Shi Bingwen (史秉文)
- Li Gang (黎 刚)
Dinasti Ming
Kaisar Chongzhen (崇祯帝; Chóngzhēn dì) adalah penguasa terakhir dari Dinasti Ming. Dia mengira dikhianati Yuán Chónghuàn, dan setelah itu menghukum mati Yuán Chónghuàn. Ketika Kota Terlarang dikuasai oleh pemberontak Li Zicheng, ia goncang menjadi gelisah dan bingung dan mulai menyerang orang-orang dan keluarganya dengan pedang. Dibantu oleh seorang kasim, ia akhirnya bunuh diri dengan cara gantung diri di sebuah pohon.
Ān Jiànqīng (安剑清) adalah suami An Daniang dan ayah An Xiaohui itu. Tergoda oleh kekayaan dan keserakahan, ia memutuskan untuk melayani pemerintah Ming dan menjadi komandan Jinyi Wei. Istrinya meninggalkan dia dengan kemarahan dan bergabung dengan pasukan pemberontak. Mereka tetap pada sisi yang berlawanan sebelum akhirnya berdamai. Dia akhirnya dihukum karena bersekongkol dengan Pangeran Hui menggulingkan Kaisar Chongzhen.
Pangeran Hui (惠王; Huì wáng) adalah seorang bangsawan Paman dari kaisar Chóngzhēn yang mencoba untuk merebut tahta karena tentara pemberontak Li Zicheng yang akan masuk ibukota. Dia merekrut Pendekar bayaran untuk membantunya menggulingkan Kaisar Chongzhen.
Wú Sānguì (吴三桂) adalah seorang jenderal Ming yang bertugas menjaga Perbatasan Shanhai di perbatasan timur laut. Selirnya, Chen Yuanyuan disandra oleh Li Zicheng ketika pemberontak menduduki ibukota. Dalam kemarahan, Wu Sanqui membelot ke Manchu dan membuka Gerbang Shanhai bagi mereka untuk masuk ke Ibukota Ming dan membantunya mengalahkan Li Zicheng.
Chén Yuányuán (陈圆圆) adalah selir Wu Sangui dan dianggap sebagai wanita paling cantik di seluruh negeri pada masa itu.
Cao Hua Chun adalah Kasim yang sangat berkuasa dan licik di Istana kekaisaran. Dia bersekongkol dengan Pangeran Dorgon dari Manchu, agar meminjamkan Pasukan Manchu untuk memerangi Pemberontakan Raja Chuang. Dia juga turut membantu pemberontakan Pangeran Hui, namun berbalik mengkhianati Pangeran Hui, ketika Pemberontakannya dapat digagalkan Yuán Chéngzhì.
Aliran Lima Racun (五毒教; Wǔ dú jiào)
He Hongyao (何红药) Dialah bibi He Tieshou dan salah satu dari tetua aliran itu. Dia memiliki hubungan asmara di masa lalu dengan Xià Xuěyí dan berusaha membalas dendam pada dirinya setelah ia mengkhianati cintanya. Dia meluapkan kemarahannya pada Qingqing ketika ia tahu bahwa yang Qingqing adalah putri Xià Xuěyí. Dia tewas dalam ledakan di gua di mana Xià Xuěyí dimakamkan.
Qi Yun'ao (齐云 璈) adalah seorang Tetua dari Aliran 5 racun yang mengkhususkan diri dalam penggunaan racun ular. Dia sering menyamar sebagai pengemis. Dia dibunuh oleh He Hongyao selama pertikaian dalam Aliran itu.
Pān Xiùdá, dan Cén Qísī, merupakan anggota dari Aliran Lima Racun.
Keluarga Wen dan rekan
Lima Tetua Wēn (温家 五 佬; Wēn jiā wǔ lǎo) adalah lima tetua dari keluarga Wen. Mereka adalah ahli kungfu dan ketua dari sekelompok perampok. Mereka memiliki formasi pertempuran, yang dikenal sebagai Formasi Lima Elemen (五行 阵; Wǔháng zhèn), untuk menantang Yuán Chéngzhì. Kelimanya adalah:
- Wēn Fāngdá (温方达)
- Wēn Fāngyì (温方义)
- Wēn Fāngshān (温方山)
- Wēn Fāngshī (温方施)
- Wēn Fāngwù (温方悟)
Wēn Yí (温仪) adalah putri Wēn Fāngshān dan merupakan ibu Qingqing. Dia jatuh cinta dengan Xià Xuěyí meskipun keduanya memiliki hubungan keluarga yang buruk dengan keluarganya. Keluarganya memperlakukan dia dan putrinya dingin setelah hilangnya Xià Xuěyí.
Zhang Chunjiu (张春九) adalah seorang pendekar yang mencari keberadaan Xià Xuěyí. Ia tewas oleh senjata rahasia setelah menemukan Kitab Ular Emas palsu di Gunung Hua.
Tokoh Lainnya
Mèng Bófēi (孟伯飞) adalah Pendekar tua yang mempunyai reputasi dan direkomendasikan untuk memimpin kelompok Pendekar yang berkumpul di Gunung Tai (Taisan). Dia dikalahkan oleh Yuán Chéngzhì.
Zhang Chaotang (张朝唐), Yang Pengju (杨鹏举) dan Zhang Kang (张康) tiga pejabat dari Kesultanan Brunei yang mengunjungi Tiongkok. Mereka terjebak dalam situasi kekacauan di Tiongkok pada akhir Dinasti Ming. Mereka diselamatkan oleh orang-orang Sanzhong dan kembali ke Brunei. Dan kembali lagi pada saat Li Zicheng berhasil menaklukan Dinasti Ming. Namun kembali kecewa karena keadaan masih sangat kacau dan ditolong oleh Yuán Chéngzhì. Dia juga menyarankan agar Yuán Chéngzhì pergi ke Brunei untuk melepaskan lelah.
Raymond (雷蒙; Léiméng), Piter (彼得; Bǐdé) dan Rooklyn (若克琳; Ruòkèlín) adalah tiga orang asing yang mengawasi perdagangan mesiu meriam ke Pasukan kekaisaran Ming. Mereka memberikan Yuán Chéngzhì peta Timur Jauh setelah kalah dari Yuán Chéngzhì dalam suatu pertempuran.