Pedang Bernoda Darah Biru - Chin Yung (Pedang Ular Emas Edisi Revisi)
Yuan Chengzhi, sang tokoh utama cerita |
Wuxia Indonesia - cersil Pedang Bernoda Darah Biru memiliki judul mandarin Bi Xue Jian dan bahasa inggrisnya dikenal sebagai "Sword Stained with Royal Blood". Saduran bahasa Indonesia pada zaman dulu dilakukan oleh OKT dengan judul hokkien Kim-coa-kiam dan judul Indonesia Pedang Ular Emas.
Jika saduran versi OKT menggunakan edisi lama dari Bi Xue Jian dan nama-nama hokkien untuk isi cerita, maka terjemahan Prima Puspasari yang ini adalah menggunakan novel edisi revisi (edisi kedua) dan nama pinyin.
Edisi lama diterbitkan pada tanggal 1 Januari 1956 pada surat kabar Hong Kong sebelum dinovelkan, sedangkan edisi revisi terjadi pada tahun 70an. Edisi revisi biasanya paling banyak digunakan dalam adaptasi serial drama TV dan film pada generasi seterusnya.
Saduran baru yang dilakukan saudara Prima Pusapasari ini bisa didownload dalam bentuk pdf dengan klik halaman Download ebook cersil Jin Yong.
Akhir kata, Jika hasil terjemahannya ada yang kurang atau salah atau kurang rapi, harap dimaklumi. Selamat membaca.
Daftar Isi
- Bab 1: Bepergian di jalan shu di negeri berbahaya, menghancurkan tembok besar di masa sulit
- Bab 2: Syukur, benci, dan kesulitan. Persahabatan antara hidup dan mati
- Bab 3: Saya telah menggunakan pedang silindris saya selama bertahun-tahun dan menghadap pohon catalpa untuk waktu yang lama
- Bab 4: Pedang ular emas, seorang pemuda tampan
- Bab 5: Pegunungannya sepi dan bunganya indah, airnya jernih dan rerumputannya hijau
- Bab 6: Melompati tembok dan memeluk sang gadis
- Bab 7: Kitab rahasia menaklukan formasi, harta karun dan peta
- Bab 8: Musuh kuat tidak dapat menaklukan hati putrinya
- Bab 9: Pertarungan Besar di Antara Dua Gadis, Menyebabkan Kebencian yang Mendalam
- Bab 10: Seratus variasi tak terkalahkan. Seribu serangan
- Bab 11: Hari kemurahan hati dan kebencian, saat perang
- Bab 12: Obat dalam persik ratu surga, kekayaan di atas tikar bhiksu
- Bab 13: Tuan bo lang menghancurkan meriam dengan menggunakan tulang punggung saudara shu
- Bab 14: Cahaya pedang bersinar di dalam Ruang Kaisar Chongzheng, menghasilkan bayangan di Istana Zhaoyang
- Bab 15: Si ramping tangan besi, Menari bersama ular emas
- Bab 16: Bulan yang membeku di bukit batu dan angin fajar yang bertangan besi
- Bab 17: Qingqing sang kekasih, orang dalam lukisan, kuas warna-warni
- Bab 18: Wanita cantik mengenakan pedang dan baju zirah hitam memasuki ibu kota yang terkenal itu
- Bab 19: Sayangnya, penguasa xingsheng juga kembali memberi penderitaan rakyat
- Bab 20: Dia gagal memenuhi ambisinya untuk perdamaian dan keamanan, jadi dia pergi