Sinopsis Sakra, Film Aksi KungFu Terbaru Donnie Yen & Yukee Chen
Yukee Chen Yuqi sebagai A Chu pada film Sakra (2023) |
Sakra (2023) adalah sebuah film laga bergenre Wuxia pada tahun 2023, yang dibintangi oleh aktor kungfu terkenal Donnie Yen dan aktris Yukee Chen, diadaptasi dari novel berjudul Demi Gods and Semi Devils karangan Jin Yong.
Alur cerita film Sakra berkisah tentang seorang pemuda berumur 30 tahun bernama Qiao Feng yang merupakan mantan ketua partai pengemis dituduh telah melakukan berbagai pembunuhan keji terhadap orang-orang dekatnya, mulai dari orang tua, wakil ketua partai pengemis, dan gurunya.
Untuk menonton film Sakra bisa melalui bioskop XXI yang telah tayang sejak tanggal 19 Januari 2023. Berikut sedikit review film Sakra versi opini saya. Sedangkan untuk link nonton Sakra cari sendiri ya di google karena sudah banyak beredar.
Poster Sakra (2023) |
Sinopsis Film Sakra (2023)
Cerita dimulai dari masa muda Qiao Feng selama tiga menit, ini sesuatu yang tidak ada diadaptasi Demi Gods and Semi Devils lainnya, jadi menurut saya sangat bagus.
Dalam tiga menit itu, dikisahkan Qiao Feng selama empat masa yang menggunakan 4 aktor (bayi, anak kecil, remaja, dewasa). Mengisahkan Qiao Feng kecil yang berlatih ilmu silat oleh seorang biksu Shaolin (Xuan Ku).
Cerita meloncat ke Qiao Feng dewasa yang merupakan ketua partai pengemis sedang minum-minum di kedai arak dan menunggu kehadiran biksu negeri Tubo yang menawan temannya bernama Duan Yu.
Biksu Tubo itu pun tiba membawa angkutan tawanan. Tidak basa-basi, pertempuran pun tak terelakkan. Qiao Feng di sini adalah versi lincah, dan ini pertama kalinya saya melihat ada adaptasi di mana Qiao Feng menggunakan tongkat pemukul anjing dalam bertarung. Menurutku ini adalah nilai lebih.
Pertarungannya banyak adegan lompat-lompat, agak kebanyakan untuk seleraku, dan penggunaan tongkat pemukul anjing terkesan lebih mirip ilmu pedang dibanding ilmu tongkat. Qiao Feng berhasil mengalahkan biksu Tubo dengan mudah setelah serangkaian ilmu digunakan; mulai dari ilmu cakar naga, ilmu tongkat pemukul anjing, dan tentu saja ilmu 18 tapak penakluk naga.
Qiao Feng / Xiao Feng |
Duan Yu hanya tampak beberapa detik, jadi silahkan lihat sepuas-puasnya.
Di versi Sakra 2023 ini, ilmu 18 tapak penakluk naga tidak menggunakan efek animasi Naga keluar, tetapi lebih ke berupa hempasan angin kuat seperti serial drama Legend of the Condor Heroes 2017.
Setelah membereskan biksu Tubo, Qiao Feng menunggang kuda bersama dengan teman-teman sesama partai pengemis, perjalanan mereka dihentikan oleh sekumpulan tetua partai pengemis. Boleh dibilang semua tetua partai pengemis ada di sana.
Mereka menuduh bahwa Qiao Feng adalah pengkhianat partai dan telah membunuh wakil ketua partai pengemis beberapa hari lalu dan mereka membeberkan bukti surat dan saksi penting yaitu istri wakil ketua yang disebut nyonya Ma. Selain itu Qiao Feng dituduh bukan orang negeri Song, tetapi adalah orang etnis Khitan yang merupakan musuh besar negeri Song (saat itu belum ada China, tetapi Song).
Di adaptasi kali ini, selain 4 tetua partai pengemis, di bawahnya adalah 8 pengemis besar, sebuah kedudukan partai pengemis yang tidak ada di versi adaptasi manapun termasuk novel, jadi merupakan sebuah tambahan.
Nyonya Ma di sini tidak seseksi versi adaptasi serial drama tahun 2003, 2020, apalagi 2013.
Nyonya Ma menuduh Qiao Feng yang membunuh suaminya dan dia menyaksikan sendiri kejadiannya langsung. Singkat cerita atas kemauannya sendiri, Qiao Feng dicopot dari ketua partai pengemis dan pergi.
Di kejauhan, tampak empat orang dari keluarga Murong, yaitu Murong Fu dan 3 pelayan wanitanya sedang menyaksikan perkara internal partai pengemis dari kejauhan.
Murong Fu, A Zhu, A Bi, dan satu lagi ga tau siapa, yang pasti bukan Wang Yuyan |
A'Zhu |
Saat pulang ke rumah orang tuanya, ternyata kedua orang tua sudah mati dibunuh barusan, yang lebih parahnya, kebetulan ada biksu yang sedang lewat dan melihat dia, sehingga berpikir Qiao Feng yang membunuh kedua orang tuanya.
Qiao Feng kemudian pergi menemui sang guru yaitu biksu Xuan Ku yang mengajarinya ilmu silat, kejadian serupa kembali terjadi, sang guru barusan saja mati dibunuh, dan kembali para murid Shaolin menyangka Qiao Feng yang telah membunuhnya. Qiao Feng yang tidak bisa menjelaskan pun kabur melarikan diri.
Qiao Feng bersembunyi disuatu ruangan Shaolin dan bertemu dengan seorang wanita bernama A Zhu (baca A Chu) yang merupakan tokoh utama wanita dalam film Sakra. A Zhu merupakan pembantu keluarga Murong Fu dan disuruh oleh Murong Fu untuk mencuri kitab Yijinjing (ya agak beda di sini ceritanya).
Persembunyian Qiao Feng ketahuan dan pertempuran terjadi melawan para biksu Shaolin, A Zhu terluka berat dalam pertempuran itu dan terkena tapak besi dari Xuannan (ini ilmu tapak entah kenapa sering beda-beda namanya diberbagai versi adaptasi).
Yijinjing dikembalikan Qiao Feng ke para biksu Shaolin dan kemudian melarikan diri membawa A Zhu. Mereka bersembunyi dan beristirahat di sebuah rumah tua. Dan kemudian membawa A Zhu untuk mencari tabib sakti Xue.
Luka dalam A Zhu di sini terkesan kurang ganas, sang aktris Yukee Chen di sini seolah kurang bagus akting adegan sakitnya, terkadang terkesan sehat walafiat padahal aslinya harusnya sudah sangat lemah dan sulit bergerak.
Saat membawa A Zhu ke tabib sakti Xue, ternyata kebetulan mereka sedang mengadakan rapat besar untuk membasmi pengkhianat dan musuh besar negara yaitu Qiao Feng. Pertempuran besar-besaran pun terjadi antara Qiao Feng melawan ratusan pendekar dunia persilatan.
Versi kali ini, yang melakukan damage besar dan parah ke Qiao Feng adalah tabib sakti Xue, yang menghunuskan belati dari belakang Qiao Feng.
Qiao Feng yang hampir mati karena lawan kebanyakan, akhirnya diselamatkan orang misterius. A Zhu sendiri tidak dibunuh oleh tabib Xue dengan alasan akan disembuhkan dan kemudian dijadikan tawanan agar Qiao Feng datang kembali menyelamatkannya dan masuk jebakan.
Cerita berlanjut ke beberapa waktu kemudian, Qiao Feng bertemu kembali dengan A Zhu yang berhasil melarikan diri dari tabib sakti Xue.
Dengan penyamaran, mereka mengetahui bahwa yang seorang pangeran dan pendekar negeri Dali bernama Duan Zhengcheng yang membunuh orang tua Qiao Feng. Mereka pun pergi mencari pangeran Duan itu.
Akhirnya menemui pangeran Duan itu, tapi siapa sangka Duan Zhengcheng adalah ayah kandung A Zhu. Karena berada ditengah konflik antara dua orang dekatnya, A Zhu menyamar menjadi ayahnya dan bersedia menjadi korban dengan mengorbankan nyawanya demi kedua belah pihak tidak saling membunuh. A Zhu pun tewas ditangan Qiao Feng yang tidak tahu penyamarannya.
Setelah mengetahui bahwa mereka diadu domba (Duan Zhengcheng dan Qiao Feng), bahwa sebenarnya bukan Duan Zhengcheng yang membunuh orang tua Qiao Feng. Informasi palsu itu berasal dari nyonya Ma, akhirnya Qiao Feng pun pergi mencari nyonya Ma.
Setelah bertemu dengan nyonya Ma, di sana juga ada tetua Bai Shijing yang merupakan selingkuhan nyonya Ma dan mereka yang sebelumnya berkomplot membunuh wakil ketua pengemis. Selain itu juga ada Murong Fu dan pasukan kerajaan Yan.
Di film Sakra ini bos besar antagonisnya adalah Murong Fu dan pasukan kerajaan Yan. Pertarungan final antara Qiao Feng dan Murong Fu ini banyak adegan bermain pedang, Qiao Feng versi pendekar pedang ibaratnya.
Seperti film-film cerita silat lainnya, Qiao Feng terluka berat dan kalah pada awal-awalnya, ilmu menggeser bintang Murong Fu membuat Qiao Feng jatuh KO. Tetapi kemudian seperti film silat lainnya, sang tokoh utama mendapat asupan mimpi dan khayalan dan tiba-tiba menjadi kuat dan bangkit mengalahkan Murong Fu dengan kombo tapak penakluk naga.
Cerita pun berakhir, Qiao Feng pergi dari dunia persilatan dan hidup di luar tembok raksasa china, hidup menggembala ternak seperti mimpinya dulu saat berbincang dengan A Zhu.
Bagi yang sering ngomel saat menonton adaptasi serial drama Demi Gods and Semi Devils sebelumnya yang biasa ceritanya Qiao Feng mati di akhir cerita, ya bolehlah bergembira karena di sini dia hidup.
A Zi yang memiliki banyak senjata di versi Sakra |
Kesimpulan & akhir kata
Secara umum alur ceritanya tidak banyak berubah. Paling yang agak berubah pas di 1/4 bagian akhir, dimana bos besarnya adalah Murong Fu dan pasukan negeri Yan.
Qiao Feng versi lincah, versi pendekar pedang yang diperankan oleh Donnie Yen tentu memberikan nuansa baru yang tidak pernah ada sebelumnya.
Duan Yu cuma muncul dua kali, dan hanya beberapa detik. Xuzhu bahkan hanya muncul sekilas 2 detik saja.
25% bagian akhir, rasanya banyak bagian cerita dan tokoh yang tidak perlu ditampilkan dan bisa dibuang. Seperti contoh A Zi yang kemunculan keduanya tidak perlu. Atau contoh lain, pertemuan Murong Bo dan Xiao Yuanshan juga tidak perlu.
Ilmu 18 tapak penakluk naga yang tanpa efek keluar naga dan memiliki pose mirip Taiji (taichi) mungkin terkesan tidak lazim untuk sebagian orang penonton.
Koreografi bertarungnya saya paling suka pada bagian sound effect. Efek suara yang dihasilkan terdengar keren, baik dari segi bass ataupun efek 3d nya, jika menggunakan speaker surround mahal, rasanya bakal wah. Punchy banget pukulan bak bik buk-nya.
Akhir kata, ini adalah film penuh aksi, untuk sisi cerita tidak begitu banyak yang berhasil bisa diangkat menjadi lebih baik. Kamu akan menyesal jika terlalu berharap lebih dari segi cerita, jadi berharaplah hanya pada aksi laga bertarungnya Donnie Yen.
Galeri Foto
A Zhu dan Qiao Feng |
ibu Qiao Feng |
Kang Min |
partai pengemis |
Di Pertemuan Villa Juxian |
Kang Min alias Nyonya Ma alias xiao kang |
A Zhu |
rapat partai pengemis |