Jenis Kakek Putih dalam Pedang Gadis Yueh
Ah Qing, Fan Li, dan Kakek Putih |
Sword of Yue Maiden (pedang gadis yueh) adalah karya cerita silat karangan Jin Yong (chin yung) yang paling tipis isinya. Merupakan karya ke-15 (novel terakhir) dari Jin Yong.
Pedang Gadis Yueh mempunyai judul hokkien: Giok Lie Kiam / Wat Lie Kiam Yueh Nu Jian. Dan judul mandarin Yue Nu Jian (越女劍). Judul alternatif inggris adalah Yue Maiden's Sword.
Sebenarnya cerita silat ini bukanlah karya murni atau original dari Jin Yong (chin yung), penjelasan dapat dilihat dari halaman berikut ini: Pedang Gadis Yueh
Sword of Yue Maiden ini yang paling jarang saya bahas dan dibuat artikelnya dari semua karya cersil Jin Yong, selama ini cuma ada satu artikel tentang novel ini, hal ini dapat dimaklumi mengingat ini hanya karya cerita pendek (cerpen).
Kera Putih pada Pedang Gadis Yueh
Yang akan dibahas dalam artikel kali ini adalah tentang guru-nya Aqing (Ah Ching), dikatakan gurunya yang dia panggil Kakek Putih adalah ternyata seekor kera putih, bukan manusia. Jadi agak sedikit mirip dengan Yang Guo (Yoko), yang dimentorin oleh seekor hewan saat berlatih ilmu pedang.
Sebenarnya dalam kasus Aqing, dia tidak benar-benar dilatih atau diberi petunjuk langsung oleh "sang kakek putih", tetapi melalui sparring (bahasa indo = latih tanding?). Jadi awal mulanya si kera itu sering menganggu binatang ternak milik ibu Aqing, saat itu Aqing masih kecil. Karena gangguan itu, kemudian Aqing melawan dengan bambu, dari hasil sparring beberapa tahun itu lah kemudian Aqing berubah menjadi sangat hebat dan menjadi sang legenda dikemudian hari.
Yang menarik adalah; jenis apakah sang kera itu?
- dalam ebook terjemahan bahasa indonesia menggunakan kera putih
- dalam ebook terjemahan inggris menggunakan white ape
- dalam bahasa aslinya yaitu Mandarin, menggunakan 白猿
Saya belum menemukan petunjuk dari novel tentang ciri-ciri dari si kera tersebut yang bisa menunjukkan tepatnya dia jenis apa, atau kurangnya informasi soal itu. Tetapi saya melihat banyak orang yang menerjemahkannya kedalam berbagai jenis kera. Ada yang menyebutnya sebagai monkey (monyet), gibbon, baboon, chimpanzee (simpanse), orangutan, gorilla. Pertama kita bahas dulu perbedaan Kera (Ape) dan Monyet (monkey).
Beda Kera vs Monyet
Kedua kata itu sering ketukar dalam penggunaannya, padahal sebenarnya mereka memiliki perbedaan arti.
- Kera tidak memiliki ekor, monyet ada
- Secara ukuran, Kera umumnya lebih besar, monyet lebih kecil
- Kera lebih sering hidup didarat, monyet lebih sering diatas pohon
- Kera secara anatomi tubuh, lebih mirip manusia yang mampu berjalan dengan dua kaki, sedangkan monyet lebih mirip mamalia seperti anjing, kucing yang menggunakan 4 lengan (dua tangannya untuk berjalan)
- Kera lebih mampu melakukan atau mempelajari kemampuan manusia
Jika kita melihat kasus Sun Wukong (Sun Gokong), Monkey King diterjemahkan ke Indonesia menjadi Kera Sakti. Rasanya lebih tepat diterjemahkan menjadi Monyet Sakti.
Berbagai Terjemahan jenis kera dalam Yue Maiden
Saya pernah mendengar beberapa jenis kera dalam penggambaran binatang ini dalam cerita Pedang Gadis Yueh, mulai dari ada yang menyebutnya sebagai monkey (monyet), gibbon, baboon, chimpanzee (simpanse), orangutan, dan gorilla.
- Anna Holmwood di buku terjemahan Legend of the Condor Heroes menyebutnya Chimpanzee (simpanse)
- Di forum spcnet ada yang menyebutnya Gorilla putih1
- Wikipedia inggris menyebut Gibbon putih2
Depending on the species and sex, gibbons' fur coloration varies from dark to light brown shades, and any shade between black and white, though a completely "white" gibbon is rare.
Dari wikipedia, dikatakan Gibbon Putih itu ada, biarpun sangat langka.
Jadi, kemungkinan (ini hanya teori atau spekulasi semata) jenis kera dalam cerita Pedang Gadis Yueh adalah jenis Gibbon.
Rujukan
1. Forum Spcnet. Wuxia Pet in JY's world ↩