Bagaimana Partai/Perguruan mencari nafkah?
Cerita-silat.net - Kadang ada seorang penggemar cerita silat menanyakan, bagaimana sebuah partai/perguruan besar gitu mencari nafkah? bagaimana mereka mendapatkan penghasilan untuk kebutuhan hidup sehari-hari? kadang seolah mereka tidak bekerja, tapi bisa hidup mengatasi keperluan sehari-hari, bahkan kadang ada yang kelihatan seolah-olah kaya raya.
Ada seseorang yang pernah menanyakan hal itu dalam sebuah wawancara dengan Jin Yong, ini kira-kira jawaban Jin Yong.
Ada seseorang yang pernah menanyakan hal itu dalam sebuah wawancara dengan Jin Yong, ini kira-kira jawaban Jin Yong.
T: Tolong jelaskan bagaimana cara tokoh silat dalam novel anda mencari nafkah hidup mereka?
J: Ada tokoh silat membuka biaoke (piao kek) untuk mencari nafkah, dan ini termasuk kelas bawah. Ada beberapa perguruan sebenarnya adalah tuan tanah, seperti Wudang Bai, bisa menghidupi diri. Tetapi ada perguruan yang rada miskin, seperti Linghu Chong dari Huashan Bai, kalau tidak dikasih uang oleh gurunya, dia bahkan tidak punya uang untuk membeli arak. Para pendekar ini lebih banyak yang melarat. Tapi karena kegiatan ekonomi bukan tema utama dalam cersil, maka biasanya bagian ini diabaikan.
Jadi dari jawaban yang om Jin Yong diatas kita bisa menarik kesimpulan bahwa bagaimana suatu perguruan mencari nafkah memang bukanlah sesuatu yang perlu diseriusin dalam cerita.
Jika ingin dijabarkan pun mungkin bisa seperti penjelasan contoh berikut;
Soal mencari nafkah, gampang aja, jawabannya banyak dan bermacam macam.
Shaolin punya wilayah pertanian yang luas, ada beberapa ratus biksu pekerja, khusus di bagian pertanian. Adapula hukuman pelanggaran ketertiban, biksu ditetapkan untuk pada waktu tertentu, bekerja di bagian itu.
Sementara bila Wudang, tempat pertanian mereka digarap oleh para petani setempat, yang bekerja di Wudang.
Adapula khusus di bidang bahan pertabiban, mencari dan menanam ginseng dan rumput rumput serta tumbuhan untuk pengobatan. Perguruan besar juga sering mendapat 'upeti persahabatan' dari biro pengawalan yang lewat, sudah biasa, untuk persahabatan dan keamanan.
Sementara biro pengawalan, dapat penghasilan dari orang orang kaya dan pedagang yang menyewa tenaganya. Perguruan besar pun banyak yang 'mendapat panggilan' bila ada orang berkecukupan atau tuan tanah yang mendapat masalah atau ancaman, dan nyari 'bodyguard'.
Sementara sudah umum, banyak orang kaya pula yang suka berderma ke perguruan perguruan untuk menjalin persahabatan (alasan keamanan bila di masa depan terkena masalah agar gampang nyari bantuan).
Lalu adapula yang mengelola rumah judi, pintar menenun kain dari bahan ulat sutra, dekat dengan pertambangan misalkan minyak bumi (seperti di Puncak Terang, karena itulah mereka punya pasukan bendera api), dan lain lain. Masih ada agak banyak yang belum saya sebutkan.
itu diatas adalah sedikit penjelasan dari bung Khrisna Firman, dan kalau bisa kutambahin sedikit lagi:
Didunia nyata kita mengenal istilah "uang keamanan" , kadang juga memiliki nama-nama lain, harusnya di dunia wuxia juga gitu, ada uang keamanan yang harus dibayar secara periode ke "yang kuat" di wilayah kekuasaan itu. Kemudian juga ada "uang perkenalan" dan jasa tukang pukul.
Sedangkan banyak juga yang mendapat penghasilan dengan melakukan profesi kejahatan atau kriminal, seperti yang banyak terjadi di organisasi di cerita Sword Stained With Royal Blood. Mereka merampok , mengancam, mencuri, menyandera, membakar, menjarah harta benda orang lain, dan berbagai kejahatan lainnya. Juga ada partai Changle di cerita Ode To Gallantry (medali wasiat) yang melakukan jasa pembunuhan (pembunuh bayaran) atau menghancurkan suatu partai atas suruhan atau permintaan client , mereka dibayar dengan jumlah uang yang besar. Ada juga yang melakukan monopoli suatu usaha, seperti di cerita Heavenly Sword and Dragon Sabre dan Duke Of Mount Deer (pangeran menjangan) ada yang melakukan monopoli usaha garam.
Sedangkan untuk aliran lurus atau orthodox, bisa juga dengan menjual amulet yang telah di-blessing. Biasa sebuah aliran orthodox yang mempunyai nama makin besar itu akan makin di-hunting (dicari / diburu) barangnya dan memiliki nilai lebih tinggi, misalkan aliran Shaolin gitu. Apalagi kalau barang itu dianggap sakral. Sumbangan pun sering dilakukan oleh orang kaya ke aliran orthodox sebagai bentuk kehormatan.
Suatu perguruan yang memiliki anggota berbakat seni tinggi, bisa menjual karya seni-nya dengan harga tinggi. Tidak lupa juga ada perguruan ilmu silat yang bisa menarik "uang sekolah" kepada muridnya, jadi kamu boleh bergabung dan diajarkan ilmu silat oleh sang guru, kemudian sang murid membayar "uang belajar" ke perguruan/guru itu.