Rahasia pada cerita si Kangkung Pendekar Lugu (A Deadly Secret)
inti cerita dari si Kangkung Pendekar Lugu (A Deadly Secret) adalah pada pemecahan rahasia yang ada pada sebuah buku yang berisi kumpulan puisi bernama "Antologi Puisi Tang". Didalamnya terdapat rahasia petunjuk lokasi harta karun yang sangat melimpah.
Sejarah harta karun ini adalah milik kaisar Liangyuan sekitar tahun 500-600 masehi. Dia menyimpan hartanya disuatu lokasi, kemudian membunuh semua orang yang mengetahui lokasi penyimpanannya, termasuk yang mengangkutnya. Kemudian suatu waktu kaisar Liangyuan dibunuh oleh tentara dari Dinasti Zhou Utara, yang menyebabkan rahasia lokasi harta karun jadi tak diketahui siapapun lagi.
Sampai suatu waktu saat era kekaisaran Kangxi, seorang biksu senior yang ahli beladiri tinggal di kuil Tianning di Jingzhou dan secara tidak sengaja menemukan harta karun ini. Dia berencana untuk memberikan harta karun ini kepada Heaven and Earth Society (kelompok Langit dan Bumi di cerita kaki tiga menjangan) agar mereka bisa mengusir bangsa Qing dan mengembalikan kejayaan dinasti Ming. Karena sang biksu takut rahasia lokasi bocor, dia melakukan enkripsi kode pada lokasi harta karun berupa angka-angka , serta terkait dengan ilmu pedang perguruannya dan kemudian menaruhnya kedalam buku Antologi Puisi Tang, dan memberikannya kepada adik seperguruannya Wu Liuqi.
Untuk memecahkan rahasia yang ada pada buku "Antologi Puisi Tang", diperlukan 2 hal; yang pertama adalah kode enkripsi yang berupa angka-angka (dan harus berurutan), yang kedua adalah mengetahui nama-nama jurus pada ilmu pedang Puisi Tang (tidak harus menguasai ilmu pedangnya, cukup mengetahui nama jurusnya) dan harus tahu nama jurus itu diambil dari puisi yang mana, karena ilmu pedang Puisi Tang memiliki nama jurus yang sama dan diambil dari kumpulan puisi Tang ini. Urutan jurus pun tidak boleh salah.
Karena berasal dari perguruan yang sama, Wu Liuqi juga paham akan ilmu pedang Puisi Tang, dan mengetahui urutan dari jurus-jurusnya. Sayangnya saat dia belum sempat mau menguraikan kodenya dan memberikannya kepada Heaven and Earth Society, dia sudah terbunuh duluan (tokoh ini muncul di cerita kaki tiga menjangan).
Kode enkripsi ini sempat bocor di dunia persilatan, dan terkadang dibagi atau di-sharing dari mulut satu orang ke orang lain, tetapi informasi itu tidak bisa menghubungkan antara rahasia harta karun dan buku Antologi Puisi Tang. Karena orang yang mengetahui informasi ini tidak mengetahui ilmu pedang Puisi Tang , biarpun mereka mengetahui angka kode enkripsi nya , mereka tidak mengetahui nama jurus nya, biarpun mengetahui nama jurusnya, mereka tidak tahu urutan jurus-jurusnya.
Mei Niansheng berasal dari perguruan yang sama dengan Wu Liuqi dan biksu senior. Sehingga dia mengetahui juga ilmu pedang Puisi Tang. Suatu saat dia mendapat informasi dan angka-angka kode enkripsi tersebut, sayangnya hal ini ketahuan pihak lain, akhirnya dia mati ditangan 3 murid pengkhianatnya.
Setelah membunuh guru mereka (Mei Niansheng), ketiga murid itu mengambil buku Antologi Puisi Tang itu , mereka sempat melihat sebentar dan tidak menemukan hal yang aneh didalamnya, mereka tidak bisa memecahkan rahasia nya karena tidak mengetahui kode enkripsi juga. Dalam perjalanan, buku Antologi Puisi Tang ini hilang, ketiga murid saling menuduh, yang akhirnya mereka berpisah dan hidup masing-masing dengan tetap saling mencurigai.
Proses pemecahan rahasia buku Antologi Puisi Tang adalah begini;
misalkan nama jurus pertama pada ilmu pedang Puisi Tang adalah "Bunga Berguguran" , jadi cari dibuku Antologi Puisi Tang , puisi mana yang diambil untuk nama jurus pedang itu, setelah mendapatkan puisi itu, kemudian gunakan kode enkripsi yang berupa angka-angka , misalkan rangkaian angka kode enkripsinya adalah 8 16 17 13 44 , dan seterusnya, angka pertama adalah 8, jadi di puisi itu cari huruf yang ke-8 , jadi begitu seterusnya mengumpulkan satu per satu kata dan kemudian menyusunnya dan membentuk sebuah rangkaian kata, yang akan menunjukkan rahasia lokasi harta karun tersebut.
Mengenai kode enkripsi ini, sebelum Mei Niansheng mati, dia sempat bertemu dengan Ding Dian dan mengatakan kode enkripsi ini kepadanya, nantinya Ding Dian juga sharing kode enkripsi ini kepada 2 orang yaitu wanita nya yang bernama Ling Shuanghua dan sang tokoh utama Di Yun. Sayangnya yang di sharing kepada Di Yun tidak lengkap, karena keburu meninggal. Sedangkan Ling Shuanghua sendiri di kubur hidup-hidup oleh ayahnya sampai meninggal. Saat dikubur hidup-hidup, Ling Shuanghua sempat mengukir angka kode kode ini di peti mati nya dengan kuku, yang nanti nya ditemukan oleh Di Yun. Di Yun yang tidak mengerti fungsi kode enkripsi ini dan bagaimana memecahkan rahasianya, kemudian menulisnya secara terbuka dan terang-terangan di dinding kota, yang akhirnya memancing para "serigala" (2 paman gurunya) muncul.
Rahasia Antologi Puisi Tang ini akhirnya terpecahkan oleh tiga murid Mei Niansheng, karena mereka memang menguasai ilmu pedang Puisi Tang sehingga mengetahui nama nama jurus nya beserta urutannya.
sebagai tambahan, Sebenarnya kode enkripsi ini juga tertulis dalam buku edisi khusus Antologi Puisi Tang, jadi sang biksu senior menulisnya dalam kertas khusus pada sebuah jilid buku Antologi Puisi Tang edisi khusus. Jadi angka kode enkripsi ini hanya akan muncul jika terkena air, jadi jika basah maka ada angka yang muncul disamping setiap judul puisi.
catatan:
ilmu pedang Puisi Tang lebih sering disebut ilmu pedang LianCheng , yang kalau di translasikan kedalam bahasa indonesia agak aneh , mungkin jadi ilmu pedang "Kota yang Terhubung"? , sehingga saya lebih menyukai penggunaan nama ilmu pedang "Puisi Tang" ataupun menggunakan nama mandarin tanpa diterjemahkan yaitu LianCheng.